Terdiam
meneguk secangkir coklat panas di meja bundar sambil memandangi daun basah
bekas hujan sore itu. Meja bundar itu terpenuhi oleh ceceran biskuit. Sore itu
terasa ada yang kurang. Tak ada sesosok pria yang menemani Samantha untuk
sekedar duduk dan ngobrol, membicarakan apa saja dan meneguk coklat panas
seperti biasa. Pria itu diejanya Andra. Seorang yang selama ini menemani Sam dimanapun
Sam berada dan sudah seperti teman hidupnya.
“hah, aku sangat
merindukanmu, Andra. Apa kabarmu disana” desah Sam yang sedari tadi memegangi
cangkir coklat panasnya. Triiiingggg...triiiiiingggg, terdengar bel apartment
Sam berbunyi, ia segera bangkit dalam lamunannya untuk membukakan pintu. “Hai
Sam! Akhirnya aku menemukanmu juga” Sapa sesosok gadis tinggi kurus itu sambil
memeluk Sam. “Hay kamu Della, apa kabar? Yuk masuk, akan aku buatkan kamu
coklat panas.” Masuklah mereka berdua ke ruang tengah apartment Sam.
“Kamu sendirian
Sam disini? Andra apa kabar?” Della duduk sambil mengobrak-abrik rak buku dan
mengambil majalah lalu dibacanya. Sementara itu, Samantha masih sibuk di dapur membuatkan
coklat panas untuk tamu sore itu. “Aaah iya nih sendirian, kalo kamu mau, boleh
kok tinggal disini. Disana ada kamar kosong buat tamu. Semenjak Andra sekolah
di luar, aku sendirian disini, dia pasti baik-baik aja kok Dell disana” Jawab
Sam sambil mengantarkan coklat panasnya.
“Salut banget
Sam, kamu tinggal di apartment segede ini sendiri.”
“Aaaah, enggak
biasa aja. Tapi agak repot juga sih, bagi kuliah sama kerjaan rumah kalo gak
ada Andra yang bantuin, jadi tambah kangen kan sama Andra.”
“Haha, udah
jangan galaulah Diakan juga pasti baik-baik aja disana dan pasti dia juga
kangen sama kamu.” Goda Della. “Okey, nanti aku nginep sini ya Sam.”
Muncul nama
Andra di ponsel genggam Sam malam itu, “Halo, Andra! Akhirnya kamu telfon aku
juga. Aku merindukanmu, apa kabar?” “Halo cantik, aku merindukan kamu juga,
kabar aku disini masih seperti biasa, kamu sendiri? Masih sering minum coklat
panas dan makan biskuit sore-sore? Haha.” Gelak canda tawa Andra menggelegar di
ponsel Sam. “Aaah kamu bisa aja, hehe iyaa masih sering kok. Cuma lebih beda
aja gak ada kamu. Sepi disini. Untung malem ini Della nginep disini.” “Syukur
deh kalo malem ini kamu ada temennya. Oya, disana udah malem ya? Disini masih
sore, masih sama kayak kamu, secangkir coklat panas, Sam” Lengkung senyum Andra
tersudut di bibirnya dan membentuk lesung pipit di pipinya. “Iya nih udah
malem, bentar lagi aku mau tidur, besok ada kuliah pagi soalnya. Hehehe, like we used to.” “Okey Sam, kamu tidur
gih buruan. Besok jangan sampai telat, kuliah perdana lhoo hehe. Good night cantik, I love you.” “I love you too
Andra, jaga diri baik-baik ya. Sekolah yang bener kamu disana.” Sam menutup
telfon dan memutuskan untuk tidur cepat malam itu.
“Dellaaaaaaaaa!”
Teriak Sam dari dapur untuk membangunkan Della yang masih tertidur di kamar
tamu. “Aduh, apa-apan sih Sam, aku masih ngantuk nih. Hari ini aku bolos kuliah
ah, tiba-tiba pusing nih.” Gerutu Della.
“Ih, kamu masuk
kuliah pertama aja udah bolosan, gimana nanti-nanti. Yasudah, aku siap-siap
berangkat dulu ya. Jaga rumah baik-baik. Nanti aku langsung pulang abis mata
kuliah kelar.” Mobil mini cooper berwarna mint Sam pun sudah dipanasi dan siap
untuk menuju kampus.
Hari itu terasa
sangat cepat dilalui oleh Sam, dan Sam banyak bertemu dengan teman lama di
kampusnya. Seperti biasa, setiap waktu senggang Samantha selalu memikirkan
Andra yang lagi di Aussie. Samantha
memutuskan untuk pergi ke perpus fakultasnya, dan mendapati Reno teman SMA-nya
sedang mambaca buku disana.
“Hai, Reno.
Sendirian? Boleh gabung?” “Oh hai Sam, boleh-boleh kok, lagi sendiri juga nih.”
Mereka berdua berbincang-bincang tentang
banyak hal dan sejenak Samantha bisa terlupakan oleh kesepiannya hingga
melupakan message BBM dari Andra.
Pukul 15.05 jarum jam tangan Sam. “Hahaha lucu banget ya kalo inget jaman-jaman
dulu. Eh, udah sore aja nih, aku harus buru-buru pulang. Oya kalo ada waktu
luang, main-main ke apartment-ku,
disana ada Della juga.” “Okelah Sam, nanti kalo ada waktu aku main kesana deh.”
Tersadar setelah sampai apartment, ternyata banyak PING!!! Attack dari Andra di Blackberry
Sam.
Have
a nice day, cantik. God bless you.
PING!!!
Halooo
Sam, kamu dimana?
Sam?
Gimana kuliahnya? Jangan telat makan.
PING!!!
PING!!!
PING!!!
PING!!!
“Haaaaa
gilak, BBM dari Andra! Gimana bisa sampe lupa gini sih” Dengan cepat Sam
membalas BBM Andra.
Haloooo, maaf Andra, tadi ketemu sama temen
kita dulu si Reno di perpus, sampe lupa kalo ada BBM dari kamu. Ini udah di
apartment lagi kok.
PING!!!
PING!!!
Hujan
selalu datang di sore hari, waktu yang sangat enak untuk menikmati secangkir coklat
panas dan biskuit sembari melihat guyuran hujan sore itu. Melamun sudah menjadi
hobi Samantha semenjak Andra ke Aussie.
Dibenaknya, “Andra lagi apa? Udah makan apa belum, temennya disana gimana,
jangan sampe sakit.”
Berbulan-bulan
sudah terlalui untuk masa-masa adaptasi di bangku kuliah, sampai liburan
semester, Samantha mempunyai waktu 2 minggu untuk mengunjungi Andra ke Aussie, Andra pun sangat senang
mendengar berita bahwa segera mungkin Sam terbang kesana. “Andra, kalo aku udah
sampe Aussie, jemput aku di airport lho, inget jangan telat.”
Samantha memegang ponselnya yang ditempelkan di telinga kirinya. “Iyaaa, kamu
bawel banget sih, gak sabar ya ketemu aku? Hahaha.”
Lusa,
Samantha sudah harus flight ke Aussie, apartmentnya akan diurus oleh
Della dan Reno yang ternyata Reno memendam rasa ke Della dan mereka menjadi
sepasang kekasih. Segala keperluan sudah disiapkan jauh-jauh hari. Samantha
tidak sabar dan sangat excited untuk
pergi kesana.
“Eh, kalian mau
oleh-oleh apa nih Ren, Dell? Mumpung lagi baik hati nih akunya mau beliin
kalian oleh-oleh.”
“Wuuusss, gak
salah nih nawarin kita oleh-oleh? Mau dong dibawain anak kangguru satu dari Aussie” Canda Reno kepada Sam. “Hahaha
iya tuh Sam, lucu juga kalo di apartmentmu nanti ada bayi kangguru.” “Aaaaahh
kalian sama aja, jangan aneh-aneh ah, ntar aku beliin baju aja sama perabotan
baru buat apartmentku. Jagain baik-baik, jangan pacaran mulu.” “Iya deh boss,
kalo udah disogok oleh-oleh dari Aussie
sih beres semuanya.” Jawab Della.
Flight to Australia.....
“Halooo, Andra kamu dimana? Aku udah
sampe nih”
“Iyaa cantik, bawel banget. Aku udah
liat kamu. Kamu tengok kanan deh.”
“Aaaaa curang, kenapa gak bilang
daritadi sih. Aku kesana.” Menutup telfon dan menghampiri dimana Andra duduk.
“Andraaaa! Aku merindukan kamu.”
Samantha memeluk Andra dan Andra mengusap-usap rambut Samantha. “Hahaha, makin
cantik aja kamu. Aku juga rindu kamu. Udah makan? Mau makan dulu apa langsung
ke apartmentku?”
“Udah makan Ndra, tadi di pesawat.
Langsung ke apartment aja deh, aku capek banget nih abis flight, gak kasian
apa?!” “Hahaha iya iya manjanya gak berubah-berubah deh.”
Seminggu
Samantha berada di Aussie, dan selama
itu pula Samantha dan Andra menghabiskan waktu bersama. Seperti biasa yang
dilakukan di Indonesia, setiap sore membicarakan banyak hal dengan secangkir
coklat panas dan biskuit. Tidak lupa, Andra selalu mengecup kening Samantha.
“Inilah yang selalu aku rindukan, coklat panas, biskuit dan kamu.”
